قٰنِتِيۡنَ لِلّٰهِ قٰوَقُوۡمُوۡا الۡوُسۡطٰى وَالصَّلٰوةِ الصَّلَوٰتِ عَلَى حَافِظُوۡ
“Peliharalah semua shalat dan salat wusta. Dan laksanakanlah (saalat) karena Allah dengan khusyuk.” (Q.S. Al-Baqarah: 238)
Ayat di atas merupakan perintah Allah pada hambanya untuk memelihara salat. Dalam strukturnya sendiri kita dapat menemui adanya pengulangan kata. Pertama “as-sholawati” yang bermakna salat dalam bentuk jamak, kemudian “as-sholati” sebagai bentuk tunggalnya yang kemudian disifati dengan kata “al-wustho”. Jika dalam suatu kalimat terdapat pengulangan kata dengan bentuk umum dan khusus, bagi ulama tafsir, susunan seperti itu menandakan adanya penekanan atau pengistimewaan pada bentuk yang khususnya. Salah satu yang berpendapat demikian adalah Ibnu Katsir. Dalam kitab tafsirnya, ia menerangkan bahwa salat wustho memiliki kedudukan lebih kuat diantara salat lainnya.
Terkait
apa itu salat wustho, ulama kita masih berbeda pendapat. Ada yang mengatakan
salat wustho adalah salat zuhur karena dilakukan di siang hari. Ada juga yang
menyebut salat asar karena dilakukan diantara dua salat malam dan siang. Salat
magrib juga dianggap salat wustho karena berada diantara salat panjang dan
pendek. Salat isya karena berada diantara salat yang tidak bisa diqasar.
Kemudian salat subuh karena berada diantara dua salat malam dan siang.
Begitu banyak
pendapat mengenai salat wustho, bahkan ulama salaf dan kholaf juga berselisih
mengenai hal ini. Allamah Faqih Imani dalam kitab tafsir "Nurul
Qur’an" mengatakan bahwa salat wustho adalah salat zuhur. Ahmad, Al-Bukhari,
dalam tarikhnya, Abu Dawud, al-Baihaqi, Ibnu Jarir meriwayatkan dari Zaid Ibn
Tsabit, bahwa Nabi melakukan salat zuhur ketika terik matahari, dan ketika itu
salat zuhur adalah salat yang paling berat bagi para sahabat. Maka turunlah
ayat Al-Baqarah ayat 238.
Pendapat
lain mengatakan salat wustho adalah salat subuh seperti yang tertulis dalam
kitab Al-Muwata’ karya Imam Malik, beliau meriwayatkan melalui jalur Ali dan
Ibnu Abbas. Namun pendapat yang masyhur di antara para ulama mengatakan bahwa
salat wustho adalah sholat asar. Hal ini merujuk pada hadis-hadis sahih nabi.
Imam Ahmad
pernah meriwayatkan hadis sanadnya dari Ali, dia berkata,
bahwa rasulullah saw. bersabda dalam peristiwa Ahzab:
شغلونا
عن الصلاة الوسطى، صلاة العصر، ملأ الله بيوتهم وقبورهم ناراً
“Mereka
menyibukkan kami dari salat wustho, yaitu salat asar. Semoga Allah memenuhi
kubur mereka dan perut mereka atau rumah mereka dengan api.” (HR Ahmad)
Ibnu Jarir
mengatakan dengan sanadnya dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa Rasulullah SAW
bersabda:
صَلَاةُالْعَصْرِ:صَلَاةُالْوُسْطَى
"Salat wustho ialah salat asar."
Secara
bahasa wustho artinya tengah, namun berkaitan dengan salat wustho suatu
pendapat mengatakan salat asar disebut salat wustho bukan karena menjadi
penengah antara salat 5 waktu itu yang dimulai dari subuh. Wustho disini
diartikan mulia, terbaik, dan tertinggi berdasar firman allah
النَّاسِ عَلَى شُهَدَاءَ لِّتَكُونُوا وَسَطًا أُمَّةً جَعَلْنَاكُمْ وَكَذَٰلِكَ
“Dan
demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang terbaik dan
pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia.” (QS Al Baqarah: 143)
Selain itu ada yang menarik tentang waktu asar, sains modern membuktikan bahwa pada saat itu banyak terjadi perubahan biologis dalam tubuh, beberapa sistem dalam tubuh manusia seperti peredaran darah, jantung, dan yang terkait dengannya mengalami klimaks atau puncak vitalitas. Kemudian penelitian juga membuktikan bahwasannya adrenalin dalam tubuh manusia naik setelah waktu tengah hari dalam keadaan apapun, baik santai ataupun tegang, juga sehat ataupun sakit.
Bibliografi
Muhyiddin.2021. “Mengapa Sholat Ashar Disebut Sholat Tengah dan Harus Dijaga?”. Diakses Pada Sabtu 18 Februari 2023. https://islamdigest.republika.co.id/berita//qzg362320/mengapa-sholat-ashar-disebut-sholat-tengah-dan-harus-dijaga
Radio Rodja .2020. “Memelihara
shalat-Shalat Dan Terkhusus Shalat WusthoWustha”. Diakses Pada Minggu 19 Februari 2023. https://www.radiorodja.com/48932-memelihara-shalat-shalat-dan-terkhusus-shalat-wustha/
Miftah H.
Yusufpati. 2021. "Beda Pendapat Syaikh Abdul Qadir dengan Ulama Lain Soal
Salat Wustha"Diakses Pada Kamis 23 Februari 2023. https://kalam.sindonews.com/read/331910/69/beda-pendapat-syaikh-abdul-qadir-dengan-ulama-lain-soal-salat-wustha-1613023367
Kastolani.
2021. “Bahaya Meninggalkan Sholat Wustho atau Asar, Dihapuskan Amal hingga
Kubur Dipenuhi Api”. Diakses Pada Jumat 24 Februari 2023. https://www.inews.id/lifestyle/muslim/sholat-wustha/3.
Devi Setya.2022. "Sholat Wustha Adalah Sholat Ashar, Benarkah? Ini Dalilnya".Diakses Pada Sabtu, 18 Februari 2023. https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6406847/sholat-wustha-adalah-sholat-ashar-benarkah-ini-dalilnya.
Penulis: Malia Anisa
Santriwati Asrama Al-Hikmah, Pondok Pesantren Wahid Hasyim,
Yogyakarta.
0 Komentar