Ad Code

Responsive Advertisement

ADA YANG HARUS KUCINTAI LEBIH DARIMU




 ADA YANG HARUS KU CINTAI LEBIH DARIMU

(Dilema Jatuh Cinta Santri Penghafal Alquran)

Oleh: Malia Anisa

20 Februari 2024


“Bagi setiap orang yang pernah tinggal di Jogja, Setiap sudut kota di Jogja itu, romantis”

Tanyakan saja pada setiap mahasiswa, santri, pekerja, atau siapa pun yang merantau di Jogja, aku yakin jawaban mereka mengatakan bahwa kalimat itu related sekali. Entah siapa sebenarnya pencetus kalimat yang tampak jelas di Teras Malioboro itu.  Ah! Lagi pula apa pentingnya memikirkan soal ini. Yang jelas aku hanya ingin mengatakan bahwa kalimatnya indah sekali, bahkan keindahannya sampai pada salah satu sudut pesantren di dalamnya. Pondok Pesantren Wahid Hasyim Yogyakarta.

………. Wa Akhoruna Murjauna Li Amrillahi Imma Yu'adzibuhum Wa Imma Yatubu ‘Alaihim, Wallahu ‘Alimun….’Alimun…’Aimunnnn…….Apa ya cepet kasih tahu” Alfina tertawa karena kesal atas ayat murojaah yang terlupa.

Nyerah? Coba tebak dulu ayoooo” Temannya menyemangati.

Alimun….apa yaa” 

satu kali lagi tebak, baru aku beri tahu” 

’Alimun halim…..Iyaa ngga? Iya bener kan? Wallahu ‘Alimun Halim. Gitu ya kan” tanyanya girang memastikan.

Salah, haha” 

loh, yang bener apa?” 

Wallahu Alimun Hakim

Yaaah

Azan berkumandang dan tebak-tebakan selesai, selepas melaksanakan sholat Zuhur mereka istirahat bersama. Memiliki seorang sahabat yang saling menemani dan membersamai dalam proses menghafal Alquran, adalah suatu anugerah yang sangat mahal. Maka siapa pun kalian jika  memilikinya, aku berpesan untuk selalu menjaganya.

Siang itu sinar matahari begitu terik, cuaca panas menembus hingga ke dalam dinding-dinding pesantren, suasana juga sunyi karena sebagian besar dari santri-santri, mereka tidur siang dengan berteman kipas angin yang terus menyala.

Ma, tau nda? Kemarin aku habis di tembak Mas Halim. Aaaaaaaaa aku seneng banget.” Alfina bercerita riang serta menggebu-gebu meski harus dengan berbisik, tangannya digunakan untuk menutup mulut agar suara girangannya dapat tertahan. Hatinya memang sedang berbunga-bunga, namun dirinya khawatir mba-mba pondok yang lain mendengar. 

Akan bahaya sekali bukan jika mereka semua mengerti? Pasalnya selain menjadi ketua santri pondok putra, Mas Halim juga merupakan santri yang cukup dikenal. Suaranya merdu sekali ketika menggemakan sholawat bersama anak hadroh lainnya. Sejak menjadi santri baru, Alfina kerap kali merekam Mas Halim diam-diam tanpa ada seorangpun yang mengetahui, bahkan Hikmah sekalipun belum mengetahui rahasia itu.

Oh, makanya tadi waktu ngaji ingetnya halim yaa bukan hakim. ” ledek hikmah

Alfina hanya tersenyum meringis, pipinya merah “apasiii?” tertawa.

terus kamu terima?” 

“Iyaaa diem aja yaaa, nanti kalo mba-mba tau aku engga enak, Diem aja yaa. Janji.” Ujarnya berbisik.

///

27 Februari 2024

Seminggu berlalu sejak Alfina menceritakan bahwa dirinya memiliki hubungan dengan Mas Halim. Hikmah kerap memerhatikan  teman dekatnya itu. Akhir-akhir ini  Alfina tampak begitu rajin. Meskipun sebelumnya sudah rajin, tapi untuk kali ini rajinnya semakin bertambah. Mulai dari jamaah yang datang lebih awal, nderes yang lebih lama, puasa sunnah yang semakin rutin, juga murojaah yang semakin banyak dan lancar. 

Ayo ma, bentar lagi azan magrib, persiapan yuk. Biar pas azan sudah di masjid.

Ma, nanti abis sholat simakan satu juz yuk

Besok sahurnya bareng yaa

Kamu lihat tasbih digitalku ngga Ma? Mau aku bawa ke kampus

Hari ini aku pulang sore, kamu mau titip makanan ngga untuk buka puasa?

Begitu yang selalu dikatakan Alfina. Jika pada umumnya orang menjadi malas dan semakin renggang ibadahnya ketika pacaran, Alfina justru berbalik. Mas Halim memang sosok yang berkharisma, dia memiliki kecakapan dalam memimpin, kecerdasan intelektual, kemampuan berkomunikasi, juga suara yang indah. Begitulah sosok lelaki idaman Alfina, dan ketika Mas Halim menyatakan perasaannya terhadap Alfina, dirinya tentu senang bukan main. Bagaimana tidak? Cintanya diam-diam selama dua tahun ini berbalas manis, itu yang menyebabkan Alfina spontan langsung menerima Mas Halim. Saking bahagianya bahkan Alfina juga belajar menjadi gadis yang kalem dan anggun karena mengetahui tipe perempuan idaman Mas Halim seperti itu.

Lagian tidak mengapa bukan? Toh Alfina juga mengalami banyak perubahan lebih baik dalam dirinya. Selama sembilan belas tahun, ini kali pertama Alfina pacaran. Ya benar! Mas Halim yang pertama.

Mas Halim pinter Ma, Aku pengen ngimbangin, aku juga tahu Mas Halim suka perempuan yang kalem, makanya aku belajar juga pengen jadi perempuan kalem juga, biar Mas Halim semakin cinta

Itu yang dikatakan Alfina ketika mereka sempat berbincang ringan.

Hikmah begitu menyayangi Alfina sebagaimana seorang sahabat yang ia kenal sejak memulai menghafal Alquran. Saling menemani dan menyemangati dalam proses yang membuat mereka kuat hingga pada titik ini. 

Sebagai sahabat yang baik dan telah mengenal Alfina sejak lama, tentu Hikmah menyadari bahwa ada sesuatu yang salah pada sahabatnya, mungkin saja Alfina lupa. 

Tangannya merangkul bahu Alfina “Aku seneng lihat sahabatku sekarang jadi sangat rajin, lebih kalem, dan anggun, banyak lah perubahan dalam dirimu yang lebih baik” Alfina tersenyum bahagia atas pujian sahabatnya. Hikmah lalu memeluk Alfina dan mebisikan sesuatu  dengan sangat lembut.

“tapi alangkah baiknya coba niatnya ditata lagi, rajinnya karena Allah atau karena dia?” Mata Alfina melebar, dirinya tertampar.

///

اِنَّ الۡاِنۡسَانَ لَفِىۡ خُسۡر

 اِلَّا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوۡا بِالۡحَقِّ ۙ وَتَوَاصَوۡا بِالصَّبۡرِ ٍۙ

“sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.”

Q.S. Al-Ashr ayat 2-3

Bersambung…


Posting Komentar

0 Komentar